Sabtu, 03 Mei 2014

beasiswa Dataprint

hallo bro kali ini saya akan memberikan informasi tentang beasiswa bagi kamu pengguna Dataprint
http://beasiswadataprint.com/?page_id=2&gclid=CNW74bjfj74CFZUMjgodvboA-w

Selasa, 15 April 2014

Maket Studio Bentuk 2 "rumah tinggal Ibu Endy Marlina, ST, MT.


Salam sukses serta salam arsitektur buat kita semua, kali ini saya akan memosting maket yang saya kerjakan dari client yang Bernama ibu Endy Marlina, ST, MT. maket tersebut berdiri di site yang luasnnya 15x20m, dengan luas bangunan 300m2. saya bangun berdasarkan permintaan client yaitu rumah yang sederhana, tidak banyak ornamen tetapi berarsitektural yang tinggi. sekilas memang sederhana tetapi bagian- bagian ruangnya yang sangat mewadai semua aktivitas yang ada didalamnya, serta sangat cocok sekali dibangun di site tersebut yang berada di tengan sawah tepatnya di belakang Lotte Mart Maguwoharjo, Condong Catur, Depok, Sleman. untuk gambar kerja menyusul ya soalnya belum dibagi oleh dosen pengampu mata kuliah studio bentuk 2 saya. terimakasih

Rabu, 09 April 2014

survey mampir bentar


survey edung dieng theater platheau tugas kuliah sekalian mampir sejenak ke tlaga warna, telaga ini warnanya ada yang hijau karena adanya sulfur disitu, dan baunya juga menyengat, tapi kerennya bro pemandangan wah banget, wonosobo terkenal dengan kota yang arsi memang benar itu bro, dingin banget hawanya. seteleh ke tlaga warna jadi punya ide untuk membuat maket kedepannya.

Selasa, 18 Maret 2014

YU SING ARCHITECT INDONESIA

YU SING dan KARYANYA SPEKTAKULER
http://rumah-yusing.blogspot.com/
http://rumah-yusing.blogspot.com/2012/06/tentang-yu-sing.html

Yu Sing-architect|Indonesia
Yu Sing was born in Bandung - West Java, Indonesia in 1976. He has started his career as an architect since 1999, right after he graduated from the School of Architecture - Bandung Institute of Technology. He established his current studio ‘akanoma’ (abbreviation of ‘akar anomali’) in 2008.
The name of the studio ‘Akar anomali’ (‘akar’ means root and ‘anomali’ means anomaly) emphasizes their commitment to be always deeply rooted in Indonesian cultural and local values to come up with the best design solutions for their clients. Yu Sing strongly believes that his profession should be able to contribute something positive to people, regardless of their social strata. Hence akanoma’s decision to assist in designing good and affordable houses with equally affordable design fees, especially for those who are not yet qualify as part of Indonesian ‘middle class’ society.
Yu Sing writes articles in his blog and for magazines, as well as conducting a lot of workshops and seminars in some campus and communities in various cities in Indonesia (Bandung, Yogyakarta, Solo, Jakarta, Pontianak, Semarang, Medan, Surabaya, Makassar, Malang, Bali, and Banjarmasin), where he urges a lot of other young architects and students to do something positive for the society through their profession, too.  
Public discussions are opened through blog, emails, and social medias. Yu Sing also wrote a book titled ‘Mimpi Rumah Murah’ (dream of affordable houses) in 2009. Together with his colleagues Prima Rusdi and Mandy Marahimin, they initiated a philanthropic project ‘papan untuk semua’ (home for all) through crowd funding wujudkan.com, which rallies on housing and public spaces for lower income people.

INILAH YANG LAGI NGEHIT GAN,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,!!!!!! SALAM SUKSES





Salam sukses dari samsul, buat kita semua, kali ini saya akan membahas Arsitek serta karyanya lo gan, Arsitek yang saya ambil adalah Yu Sing, salah satu arsitek yang mendunia dan Spektakuler Pastinya. Langsung aja gan ini Artikel pada pembahasan kali ini.

karya ini adalah kelanjutan dari sayembara tertutup wika (wijaya karya) leadership center di pasir angin, gadog, bogor. Studio akanoma dipilih dari 5 tim konsultan arsitek lain untuk mengembangkan perbaikan desainnya. Setelah ditentukan bahwa proposal akanoma yang dipilih, memang banyak masukan dari pemberi tugas untuk memperbaiki proposal desainnya. Perbaikan utama ada mengenai ruang lingkup dan lokasi bangunan. Semula bangunan2 diusulkan di sekitar lembah dipindahkan ke bukit terdekat dari area parkir. Beberapa fungsi bangunan digabungkan dalam satu gedung agar menghemat anggaran dan ruang-ruangnya dapat segeradigunakan.
Proposal perbaikan ini mencakup fungsi auditorium, ruang inovasi & cross culture, perpustakaan, & ruang sejarah wika yang multifungsi. Keistimewaan lahan yang dapat melihat cukup jelas 3 gunung di sekitarnya: gede, pangrango, salak diekspresikan ke dalam bangunan seperti gunung dengan 3 puncak di atasnya. Denah bangunan sendiri menyerupai sosok semar salah 1 tokoh punokawan.

MENGEJAWANTAH FILOSOFI PUNOKAWAN
Simbol, bentuk, dan komposisi bangunan ini selalu ingin menyiratkan makna agar nantinya bisa mewadahi pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas.
Teks: Writer House | Fotografi : Bambang Purwanto | Arsitek : Studio Akanoma | Lokasi : Bogor
Wikasatrian adalah nama yang dipilih untuk memaknai keseluruhan aktivitas yang diwadahi oleh bangunan yang desainnya melalui sayembara desain. Bukan sekedar bangunan dengan ruang-ruang besar seperti kelas untuk mewadahi kegiatan pelatihan atau seminar disini, tetapi setiap fase ruang dalam bangunan dan ruang luarnya menyuguhkan satu sensasi ruang yang berbeda dan menggugah rasa.
Filosofi itu berangkat dari proses desain yang ingin menghadirkan karakter Indonesia yang sejujurnya tanpa harus menjadi artifisial yang secara acak mengambil elemen atau motif tradisional. Sayembara desain
bangunan ini dimenangkan oleh Studio Akanoma dengan arsitek Yu sing yang ingin sebuah bangunan yang artistik dan juga fungsional tanpa harus terjebak dalam tatanan dekoratif semata.
Sejak awal konsep kearifan Indonesia dipahami dalam tiga unsur utama, religiusitas, pengharkatan, dan pelestarian. Wijaya Karya sebagai klien yang menggagas bangunan ini tertarik dengan elaborasi konsep
Indonesia dan kreativitas yang dibuat oleh Yu Sing dan tim Studio Akanoma. Kearifan karakter Indonesia justru kemudian ditemukan pada wayang Punakawan yang juga memiliki kedalaman filosofi dalam
tingkah lakunya.
Seni bertutur wayang yang tidak ternilai muncul sebagai mahakarya kaliber dunia yang memiliki kedalaman nilai-nilai tentang kehidupan dan kepemimpinan. Makna itulah yang kemudian diwujudkan dalam bentuk bangunan berkarakter milik Wijaya Karya yang nantinya akan mewadahi kegiatan pelatihan-pelatihan karyawan dan juga publik. Fungsi pendidikan yang menemani proses berkembang dan memberikan
pengalaman itulah yang diemban bangunan yang dari jauh terlihat seperti sebuah bukit.
Wikasatrian ini secara lokasi dikelilingi oleh beberapa gunung seperti Gede, Pangrango, Gunung Salak, dan Gunung Geulies, sehingga konsep ring of fire memposisikan bangunan ini menjadi salah satu elemen alam yang terwujud dari lapisan-lapisan yang tidak memiliki kesamaan bentuk dan tidak sejajar sebagai representasi dari kreativitas yang tidak terbatas. Dari sinilah nama beberapa bangunanmenggunakan kata ‘giri’. Lokasinya di Desa Pasir Angin, Gadog, Ciawi, Jawa barat ini memberikan keleluasaan pemandangan dan luas lahan yang cukup lapang untuk mewujudkan ruang-ruang yang bisa dimanfaatkan secara aktif untuk
menempa pribadi. Secara fasilitas, terdapat enam wujud rupa bangun yaitu Giri Sasana, Giri Budaya, Giri Cipta, Giri Pustaka, Wana Arena, dan Giri Boga.
Selain bentuk gunung, filosofi semar juga secara mendalam diulik dalam proses desain. Ruang-ruang yang terwujud berupaya untuk tetap sederhana, matang, tidak menonjolkan diri, tetapi membangkitkan sensasi ruang yang megah dan anggun di dalamnya. Dekorasi bergaya Jawa menghiasi beberapa detail dan sudut ruang untuk menghadirkan sebuah apresiasi terhadap filosofi yang dimiliki oleh Semar.
Secara sekuens, arsitek berupaya menghadirkan sensasi unik yang bisa dirasakan oleh pengunjung dan pengguna bangunan di setiap bagian ruang serta memiliki pemandangan tersendiri yang menyegarkan. Hamparan halaman dengan rumput di sekitarnya tidak menghilangkan pohon-pohon peneduh yang juga dimanfaatkan untuk kegiatan pelatihan ruang luar atau outbond.